Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Resmi Dibuka Perkemahan Bakti Saka Bahari Tingkat Nasional 2011
Ketua Pinsaka Bahari Tingkat Nasional, Laksamana Pertama TNI Kingkin Suroso, Bupati Nunukan Kaltim, Drs. Basri, Kakwarcab Nunukan menekan tombol bertanda resmi dibukanya Perkemahan Bakti Saka Bahari Tingkat Nasional 2011. Acara dilaksanakan di tepi Pantai Seitaiwan, Sebatik, Kalimantan Timur.
Ketua Pinsaka Bahari Tingkat Nasional, Laksamana Pertama TNI Kingkin Suroso, Bupati Nunukan Kaltim, Drs. Basri, Kakwarcab Nunukan menekan tombol bertanda resmi dibukanya Perkemahan Bakti Saka Bahari Tingkat Nasional 2011. Acara dilaksanakan di tepi Pantai Seitaiwan, Sebatik, Kalimantan Timur.
Laporan Ketua Sangga Kerja Pertinas Saka Bahari 2011
Ketua Sangga Kerja Pertinas Saka Bahari, Mas Atiawati pada upacara pembukaan melaporkan bahwa kekuatan peserta Pertinas Saka Bahari 2011 ini berjumlah 927 orang terdiri dari para peserta perkemahan, Pinkonda, Bindamping dan panitia penyelenggaran serta pelaksanan. Pertinas berlangsung 8-11 Januari 2012 di Pantai Seitaiwan, Sebatik, Kalimantan Timur.
Ketua Sangga Kerja Pertinas Saka Bahari, Mas Atiawati pada upacara pembukaan melaporkan bahwa kekuatan peserta Pertinas Saka Bahari 2011 ini berjumlah 927 orang terdiri dari para peserta perkemahan, Pinkonda, Bindamping dan panitia penyelenggaran serta pelaksanan. Pertinas berlangsung 8-11 Januari 2012 di Pantai Seitaiwan, Sebatik, Kalimantan Timur.
Gubernur Sulsel: Dr. Syahrul Yasin Limpo: Pramuka Selusi Bangsa Dalam Memperkenalkan Persatuan Bangsa
KRI Dr. Soeharso (1/1), Gerakan Pramuka merupakan solusi bangsa Indonesia dalam rangka memperkenalkan persatuan dan kesatuan bangsa. “Anggota Gerakan Pramuka adalah perekat bangsa dan calon pemimpin bangsa di masa depan yang berkerakter dan berbudi pekerti luhur”, tegas Gubernur selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka, Dr. Syahrul Yasin Limpo.
Pernyataan Kak Syahrul disampaikan saat menerima peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari di rumah kediaman Gubernur tanggal 1 Januari 2012. Ia menganggap Pramuka merupakan solusi yang tepat membina generasi muda bangsa untuk menanamkan jiwa patriotisme yang saat ini mulai terkikis.
Menurut Gubernur sudah waktunya para pejabat dimasukkan pemikiran-pemikiran tentang Pramuka, sehingga dalam menjalankan tugas benar-benar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Gerakan Pramuka, yaitu Satya dan Darma Pramuka.
Saya sangat bangga menerima tamu dari peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari, walaupun pada hari libur ini. Ia mengucapkan selamat datang kepada rombongan, yaitu peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari. “Makasar bukan hanya milik orang Makasar atau bugis saja akan tetapi bagian dari Indonesia tercinta. Makasar bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang wajib kita bela dan kita pertahankan keutuhannya”.
Gubernur juga berkesempatan memperkenalkan mobil-mobil hasil karya rakitan putera-putera Sulawesi Selatan yang mutu dan penampilannya cukup baik, walaupun harganya murah.
Pada kunjungan tersebut peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari langsung dipimpin oleh Ketua Pinsaka Bahari Tingkat Nasional, Laksamana Pertama TNI Kingkin Suroso, S.E. Komandan Satgas Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari, Kolonel TNI Muhammad Faisal, S.E, M.M, Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, dr. Amoroso Katamsi serta peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari yang masing-masing diwakilkan 2 orang utusan setiap daerah dengan total seluruhnya sekitar 40 orang.
Selama di Makasar para peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari melakukan kegiatan wisata budaya dengan mengunjungi situs situs budaya yang ada di makasar. Para peserta juga diberi kesempatan berkunjung ke Trans Studio yang merupakan objek wisata terkenal di Kota Makasar.
KRI Dr. Soeharso (1/1), Gerakan Pramuka merupakan solusi bangsa Indonesia dalam rangka memperkenalkan persatuan dan kesatuan bangsa. “Anggota Gerakan Pramuka adalah perekat bangsa dan calon pemimpin bangsa di masa depan yang berkerakter dan berbudi pekerti luhur”, tegas Gubernur selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah Gerakan Pramuka, Dr. Syahrul Yasin Limpo.
Pernyataan Kak Syahrul disampaikan saat menerima peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari di rumah kediaman Gubernur tanggal 1 Januari 2012. Ia menganggap Pramuka merupakan solusi yang tepat membina generasi muda bangsa untuk menanamkan jiwa patriotisme yang saat ini mulai terkikis.
Menurut Gubernur sudah waktunya para pejabat dimasukkan pemikiran-pemikiran tentang Pramuka, sehingga dalam menjalankan tugas benar-benar dapat menjalankan tugasnya dengan baik sesuai nilai-nilai yang terkandung dalam Gerakan Pramuka, yaitu Satya dan Darma Pramuka.
Saya sangat bangga menerima tamu dari peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari, walaupun pada hari libur ini. Ia mengucapkan selamat datang kepada rombongan, yaitu peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari. “Makasar bukan hanya milik orang Makasar atau bugis saja akan tetapi bagian dari Indonesia tercinta. Makasar bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang wajib kita bela dan kita pertahankan keutuhannya”.
Gubernur juga berkesempatan memperkenalkan mobil-mobil hasil karya rakitan putera-putera Sulawesi Selatan yang mutu dan penampilannya cukup baik, walaupun harganya murah.
Pada kunjungan tersebut peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari langsung dipimpin oleh Ketua Pinsaka Bahari Tingkat Nasional, Laksamana Pertama TNI Kingkin Suroso, S.E. Komandan Satgas Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari, Kolonel TNI Muhammad Faisal, S.E, M.M, Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, dr. Amoroso Katamsi serta peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari yang masing-masing diwakilkan 2 orang utusan setiap daerah dengan total seluruhnya sekitar 40 orang.
Selama di Makasar para peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari melakukan kegiatan wisata budaya dengan mengunjungi situs situs budaya yang ada di makasar. Para peserta juga diberi kesempatan berkunjung ke Trans Studio yang merupakan objek wisata terkenal di Kota Makasar.
Walikota Balikpapan Sambut Kedatangan Peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bakti Husada
Balikpapan (3/1), Peserta Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Tingkat Nasional 2011 (Pertinas Saka Bahari 2011) Selasa pagi (3/1) merapat di Pelabuhan Balikpapan, Kalimantan Timur setelah melakukan pelayaran dari Pelabuhan Petikemas Makasar, Sulawesi Selatan pada minggu malam (1/1). Tiba di Pelabuhan Balikpapan para peserta beserta pimpinan kegiatan Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011 disambut Walikota Balikpapan, H.M. Rizal Effendi, S.E.
Hadir dalam acara penyambutan tersebut adalah Waka Kwarnas Gerakan Pramuka dr. Amoroso Katamsi, Ketua Pimpinan Saka Bahari Tingkat Nasional, Laksamana Pertama TNI. Kingkin Suroso, Komandan Satuan Tugas Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011, Kolonel TNI Muhammad Faisal, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Kalimantan Timur, M. Hatta dan para Muspicab Balikpapan.
Penerimaan yang dilaksanakan dalam suatu upacara ini dilakukan di depan Kantor Walikota Balikpapan yang lokasinya sekitar 2 km dari Pelabuhan Balikpapan. Kegiatan Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011 dimaksudkan untuk semakin menumbuhkan kecintaan terhadap dunia bahari, mengingat Negara kita merupakan Negara kepulauan yang berjumlah 17.500 pulau yang sebagian besar adalah kawasan bahari terbesar didunia, ungkap Walikota Balikpapan, H.M. Rizal Effendi, S.E.
Walikota H.M. Rizal Effendi berharap melalui pelayaran ini akan terwujud rasa kesadaran bela Negara, cinta tanah air dan cinta bahari serta kesadaran akan pentingnya pulau-pulau terluar untuk dipertahankan terwujudnya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan laut.
Usai acara Walikota Balikpapan melepas para peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011untuk melakukan kirab mengelilingi Kota Balikpapan dan finish di Gedung Pertamina Balikpapan untuk mendapatkan ceramah tentang Bela Negara.
Ceramah Bela Negara yang diikuti seluruh peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemenhan, Marsdya TNI Eris Herryanto, MA.
Dalam ceramahnya, kehormatan yang dipegang teguh oleh setiap insan Gerakan Pramuka adalah “dapat dipercaya” sebagai perwujudan Dasa Darma “Bertanggung jawab dan dapat dipercaya”.
Satya dan Darma Pramuka merupakan senjata ampuh bagi warga Negara untuk cinta tanah air, rela berkorban dan saling menjunjung tinggi perbedaan-perbedaan yang ada sehingga mampu membendung gesekan-gesekan perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tegas Kak Eris yang juga Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana.
Balikpapan (3/1), Peserta Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Tingkat Nasional 2011 (Pertinas Saka Bahari 2011) Selasa pagi (3/1) merapat di Pelabuhan Balikpapan, Kalimantan Timur setelah melakukan pelayaran dari Pelabuhan Petikemas Makasar, Sulawesi Selatan pada minggu malam (1/1). Tiba di Pelabuhan Balikpapan para peserta beserta pimpinan kegiatan Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011 disambut Walikota Balikpapan, H.M. Rizal Effendi, S.E.
Hadir dalam acara penyambutan tersebut adalah Waka Kwarnas Gerakan Pramuka dr. Amoroso Katamsi, Ketua Pimpinan Saka Bahari Tingkat Nasional, Laksamana Pertama TNI. Kingkin Suroso, Komandan Satuan Tugas Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011, Kolonel TNI Muhammad Faisal, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Kalimantan Timur, M. Hatta dan para Muspicab Balikpapan.
Penerimaan yang dilaksanakan dalam suatu upacara ini dilakukan di depan Kantor Walikota Balikpapan yang lokasinya sekitar 2 km dari Pelabuhan Balikpapan. Kegiatan Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011 dimaksudkan untuk semakin menumbuhkan kecintaan terhadap dunia bahari, mengingat Negara kita merupakan Negara kepulauan yang berjumlah 17.500 pulau yang sebagian besar adalah kawasan bahari terbesar didunia, ungkap Walikota Balikpapan, H.M. Rizal Effendi, S.E.
Walikota H.M. Rizal Effendi berharap melalui pelayaran ini akan terwujud rasa kesadaran bela Negara, cinta tanah air dan cinta bahari serta kesadaran akan pentingnya pulau-pulau terluar untuk dipertahankan terwujudnya kepedulian terhadap kelestarian lingkungan laut.
Usai acara Walikota Balikpapan melepas para peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011untuk melakukan kirab mengelilingi Kota Balikpapan dan finish di Gedung Pertamina Balikpapan untuk mendapatkan ceramah tentang Bela Negara.
Ceramah Bela Negara yang diikuti seluruh peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemenhan, Marsdya TNI Eris Herryanto, MA.
Dalam ceramahnya, kehormatan yang dipegang teguh oleh setiap insan Gerakan Pramuka adalah “dapat dipercaya” sebagai perwujudan Dasa Darma “Bertanggung jawab dan dapat dipercaya”.
Satya dan Darma Pramuka merupakan senjata ampuh bagi warga Negara untuk cinta tanah air, rela berkorban dan saling menjunjung tinggi perbedaan-perbedaan yang ada sehingga mampu membendung gesekan-gesekan perbedaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tegas Kak Eris yang juga Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana.
Gerakan Pramuka Merupakan Salah Satu Sarana Efektif Menghindari Remaja Dari Perilaku Menyimpang
Jakarta (28/12), Kegiatan Pramuka merupakan salah satu salah sarana yang efektif untuk menghindarkan para remaja sebagai generasi muda harapan bangsa dari perilaku menyimpang karena dalam wadah kepramukaan itu akan dibekali berbagai kegiatan positif yang bermanfaat dan berguna bagi individu maupun masyarakat.
Dalam Gerakan Pramuka juga akan diberi pengetahuan tentang etika, keagamaan dan disiplin yang baik, ungkap Kepala Staf Angkatan laut, Laksamana TNI Soeparno dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Lakdya TNI Marsetio, M.M saat melepas peserta Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Nasional tanggal 28 Desember 2011 di lapangan Kolimlamil, Tanjung Priok, Jakarta.
Statement itu disampaikan Kasal karena sikap keprihatinannya bahwa akhir-akhir ini adanya remaja baik secara individu atau berkelompok melakukan perlakuan penyimpangan yang melanggar kaedah, nilai-nilai dan norma-norma kehidupan masyarakat sekitarnya, seperti pencurian, perusakan, bergaulan bebas, narkoba dan lain sebagainya.
Kasal berharap melalui kegiatan Pramuka dapat membentuk generasi muda yang memiliki keterampilan dan semangat membangun serta memiliki budi pekerti luhur yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa .
“Selain memiliki kepribadian tersebut, anggota Saka Bahari memiliki kecintaan kepada laut karena disana terbentang masa depan bangsa, tegas Laksamana TNI Soeparno.
Kasal menyampaikan bahwa Gerakan Pramuka lahir sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang mengedepankan pendidikan watak dan kepribadian, menumbuhkan semangat jiwa patriotik dan jiwa bela Negara berdasarkan nilai-nilai universal yang terkandung dalam Dasa Darma Pramuka.
Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Nasional 2011 yang mengangkat tema “Dengan Pelayaran dan Perkemahan Bakti Pramuka Saka Bahari Nasional Kita Wujudkan Kesatuan dan Persatuan NKRI.
Menurut Laksamana TNI Soeparno tema tersebut mengandung makna yang sangat mendalam sebagai upaya menumbuhkan semangat kebangsaan generasi muda akan rasa cinta tanah air, membentuk sikap dan cara berpikir dalam kerangka kebinekaan NKRI sebagai Negara kepulauan guna memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam upaya keutuhan Negara Kesatuan RI.
Satuan Karya Pramuka (Saka) Bahari menurut Kasal merupakan wadah pembekalan dan pembinaan Pramuka penegak dan pandega yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata bermanfaat dan produktif dalam rangka menanam rasa cinta tanah air dan menumbuhkan sikap hidup yang berorientasikan pada Bahari.
Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Nasional Nasional 2011 berlangsung tanggal 28 Desember 2011 dan berakhir tanggal 19 Januari 2012 di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur. Pelayaran menggunakan KRI Dr. Soeharso
Di Pulau Sebatik para peserta melakukan perkemahan bakti tanggal 8-11 Januari 2012, tapi kegiatan sudah dimulai tanggal 28 Desember 2011, dimana para peserta perkemahan bakti (perti) sudah mengikuti pelayaran menuju Pulau Sebatik, Kalimantan Timur. Selama pelayaran, mereka (para peserta Pertisaka Bahari Nasional 2012) juga akan mendapatkan materi kesakaan dalam rangka menanamkan kecintaan generasi muda Indonesia akan dunia bahari.
Dari Embarkasi Jakarta diberangkatan 248 orang anggota Gerakan Pramuka yang meliputi 198 peserta Pramuka Panegak dan Pandega dan 50 orang Pimpinan Kontingen (Pinkon) dan Pembina Pendamping dari utusan daerah wilayah Barat (Sumatera, bali dan Kalimantan Barat)
Jakarta (28/12), Kegiatan Pramuka merupakan salah satu salah sarana yang efektif untuk menghindarkan para remaja sebagai generasi muda harapan bangsa dari perilaku menyimpang karena dalam wadah kepramukaan itu akan dibekali berbagai kegiatan positif yang bermanfaat dan berguna bagi individu maupun masyarakat.
Dalam Gerakan Pramuka juga akan diberi pengetahuan tentang etika, keagamaan dan disiplin yang baik, ungkap Kepala Staf Angkatan laut, Laksamana TNI Soeparno dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Lakdya TNI Marsetio, M.M saat melepas peserta Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Nasional tanggal 28 Desember 2011 di lapangan Kolimlamil, Tanjung Priok, Jakarta.
Statement itu disampaikan Kasal karena sikap keprihatinannya bahwa akhir-akhir ini adanya remaja baik secara individu atau berkelompok melakukan perlakuan penyimpangan yang melanggar kaedah, nilai-nilai dan norma-norma kehidupan masyarakat sekitarnya, seperti pencurian, perusakan, bergaulan bebas, narkoba dan lain sebagainya.
Kasal berharap melalui kegiatan Pramuka dapat membentuk generasi muda yang memiliki keterampilan dan semangat membangun serta memiliki budi pekerti luhur yang dilandasi nilai-nilai keimanan dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa .
“Selain memiliki kepribadian tersebut, anggota Saka Bahari memiliki kecintaan kepada laut karena disana terbentang masa depan bangsa, tegas Laksamana TNI Soeparno.
Kasal menyampaikan bahwa Gerakan Pramuka lahir sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang mengedepankan pendidikan watak dan kepribadian, menumbuhkan semangat jiwa patriotik dan jiwa bela Negara berdasarkan nilai-nilai universal yang terkandung dalam Dasa Darma Pramuka.
Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Nasional 2011 yang mengangkat tema “Dengan Pelayaran dan Perkemahan Bakti Pramuka Saka Bahari Nasional Kita Wujudkan Kesatuan dan Persatuan NKRI.
Menurut Laksamana TNI Soeparno tema tersebut mengandung makna yang sangat mendalam sebagai upaya menumbuhkan semangat kebangsaan generasi muda akan rasa cinta tanah air, membentuk sikap dan cara berpikir dalam kerangka kebinekaan NKRI sebagai Negara kepulauan guna memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam upaya keutuhan Negara Kesatuan RI.
Satuan Karya Pramuka (Saka) Bahari menurut Kasal merupakan wadah pembekalan dan pembinaan Pramuka penegak dan pandega yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata bermanfaat dan produktif dalam rangka menanam rasa cinta tanah air dan menumbuhkan sikap hidup yang berorientasikan pada Bahari.
Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Nasional Nasional 2011 berlangsung tanggal 28 Desember 2011 dan berakhir tanggal 19 Januari 2012 di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur. Pelayaran menggunakan KRI Dr. Soeharso
Di Pulau Sebatik para peserta melakukan perkemahan bakti tanggal 8-11 Januari 2012, tapi kegiatan sudah dimulai tanggal 28 Desember 2011, dimana para peserta perkemahan bakti (perti) sudah mengikuti pelayaran menuju Pulau Sebatik, Kalimantan Timur. Selama pelayaran, mereka (para peserta Pertisaka Bahari Nasional 2012) juga akan mendapatkan materi kesakaan dalam rangka menanamkan kecintaan generasi muda Indonesia akan dunia bahari.
Dari Embarkasi Jakarta diberangkatan 248 orang anggota Gerakan Pramuka yang meliputi 198 peserta Pramuka Panegak dan Pandega dan 50 orang Pimpinan Kontingen (Pinkon) dan Pembina Pendamping dari utusan daerah wilayah Barat (Sumatera, bali dan Kalimantan Barat)
Tri Satya Pramuka Sangat Berkaitan Dengan Bela Negara
Tri Satya Pramuka Sangat Berkaitan Dengan Bela Negara
Balikpapan, Peserta Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Tingkat Nasional disingkat Pertinas Saka Bahari 2011 selama di Kota Balikpapan mendapat ceramah umum dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Acara yang berlangsung tanggal 3 Januari 2012 di Gedung Pertamina tersebut menghadirkan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsdya TNI Eris Herryanto, MA.
Menurut Sekjen Kemenhan, Tri Satya dalam Gerakan Pramuka pada dasarnya berkaitan erat dengan Bela Negara. “Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia” dan mengamalkan Pancasila”.
“Kalimat yang sering diucapkan oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka tidak perlu disangsikan lagi akan keabsahan bahwa setiap anggota Gerakan Pramuka memiliki jiwa bela Negara”, tegas Kak Eris.
Sambil bertanya apa kehormatan seorang Pramuka, kehormatan Pramuka adalah Pramuka itu dapat dipercaya sebagaimana yang tercantum dalam Dasa Darma pada butir 9, yaitu Pramuka itu bertanggung jawab dan dapat dipercaya, ujar Kak Eris
Kak Eris Herryanto yang juga Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana itu berpesan kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka diseluruh tanah air agar Tri Satya dan Dasa Darma adalah jiwa Gerakan Pramuka hendaknya jangan hanya dihapal, tapi hendaknya difahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Di depan para peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011 Sekjen Kemenhan menjelaskan bahwa ada lima unsur utama dalam Bela Negara, yaitu cinta tanah air; kesadaran berbangsa dan bernegara; menyakini Pancasila sebagai ideology dan dasar Negara; rela berkorban; dan memiliki kemampuan awal Bela Negara.
Hadir dalam acara ceramah umum itu selain para peserta pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011 juga hadir Walikota Balikpapan, H.M. Rizal Effendi, Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, dr. Amoroso Katamsi, Ketua Pimpinan Saka Bahari Tingkat Nasional, Laksamana Pertama TNI Kingkin Suroso, Komandan Satgas Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari, Kolonel TNI Muhammad Faisal, S.E, M.M, serta Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Kalimantan Timur, M. Hatta beserta para pengurusnya.
Ceramah menjadi ramai dan menarik ketika penceramah membuka kesempatan untuk dialog. Sedikit menggelitik dan memanaskan kuping akan tetapi semua peserta berkeinginan bahwa bangsa Indonesia harus berdiri tegak dan tegas atas gangguan yang coba-coba mengganggu republik tercinta, Indonesia.
Tri Satya Pramuka Sangat Berkaitan Dengan Bela Negara
Balikpapan, Peserta Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Tingkat Nasional disingkat Pertinas Saka Bahari 2011 selama di Kota Balikpapan mendapat ceramah umum dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Acara yang berlangsung tanggal 3 Januari 2012 di Gedung Pertamina tersebut menghadirkan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan, Marsdya TNI Eris Herryanto, MA.
Menurut Sekjen Kemenhan, Tri Satya dalam Gerakan Pramuka pada dasarnya berkaitan erat dengan Bela Negara. “Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia” dan mengamalkan Pancasila”.
“Kalimat yang sering diucapkan oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka tidak perlu disangsikan lagi akan keabsahan bahwa setiap anggota Gerakan Pramuka memiliki jiwa bela Negara”, tegas Kak Eris.
Sambil bertanya apa kehormatan seorang Pramuka, kehormatan Pramuka adalah Pramuka itu dapat dipercaya sebagaimana yang tercantum dalam Dasa Darma pada butir 9, yaitu Pramuka itu bertanggung jawab dan dapat dipercaya, ujar Kak Eris
Kak Eris Herryanto yang juga Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana itu berpesan kepada seluruh anggota Gerakan Pramuka diseluruh tanah air agar Tri Satya dan Dasa Darma adalah jiwa Gerakan Pramuka hendaknya jangan hanya dihapal, tapi hendaknya difahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Di depan para peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011 Sekjen Kemenhan menjelaskan bahwa ada lima unsur utama dalam Bela Negara, yaitu cinta tanah air; kesadaran berbangsa dan bernegara; menyakini Pancasila sebagai ideology dan dasar Negara; rela berkorban; dan memiliki kemampuan awal Bela Negara.
Hadir dalam acara ceramah umum itu selain para peserta pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2011 juga hadir Walikota Balikpapan, H.M. Rizal Effendi, Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, dr. Amoroso Katamsi, Ketua Pimpinan Saka Bahari Tingkat Nasional, Laksamana Pertama TNI Kingkin Suroso, Komandan Satgas Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari, Kolonel TNI Muhammad Faisal, S.E, M.M, serta Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Kalimantan Timur, M. Hatta beserta para pengurusnya.
Ceramah menjadi ramai dan menarik ketika penceramah membuka kesempatan untuk dialog. Sedikit menggelitik dan memanaskan kuping akan tetapi semua peserta berkeinginan bahwa bangsa Indonesia harus berdiri tegak dan tegas atas gangguan yang coba-coba mengganggu republik tercinta, Indonesia.
“Negara lagi Sakit”, Usulkan Pramuka Jadi Pendidikan Formal Sekjen Kemenhan Berdialog dengan Pramuka Saka Bahari
Pramuka menjadi salah satu asset untuk tetap mempertahankan kedaulatan Negara. Mengapa tidak, dari Pramuka semua angggotanya diajarkan untuk cinta tanah air dengan merealisasikan tri satya dan dasa dharma. Ke depan, Pramuka harus lebih baik seiring semakin tingginya persaingan dan besarnya ancaman.
MOMEN ini jarang terjadi. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemenhan ) RI, Marsekal Madya TNI Eris Herryanto, SIP MA berdialog langsung dengan ratusan Pramuka,peserta Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Nasional 2011.
Dialog yang berlangsung di Gedung Bioskop Banua Patra, Selasa (3/1), cukup menarik perhatian. Berbagai pertanyaan kritis dilontarkan, bahkan terkadang sempat membuat peserta, tamu dan undangan tertawa hanyut dalam suasana keakraban.
“Pak (Sekjen Kemenhan, Red) Negara kita ini lagi sakit, Negara kita lagi goyang. Tapi kami semua yakin, kalau semua melaksanakn tri satya dan dasa dharma dengan baik. Insya Allah Negara kita jadi sehat kembali,” tutur Yakub, Pramuka Saka Bahari asal Bone, Sulawesi Selatan.
Pernyataan “Negara lagi sakit” sontak membuat semua tertawa, tapi lebih dari itu membuat semua pejabat Negara dan daerah yang hadir tercengang. Ya, ini bentuk keprihatinan seorang remaja terhadap Negara yang tidak selesai-selesai didera masalah. Khususnya korupsi.
“Lihat itu Gayus, kasus Century dan banyak lagi. Kalau bapak-bapak bilang Pramuka ini penting, kenapa Pramuka tidak jadikan pendidikan formal saja sekalian,” tanya Yakub lagi.
Mendengar pertanyaan itu, Marsekal Madya Eris Herryanto hanya bisa menjawab secara normatif dan politis. “Undang-Undang Pramuka ada, selama ini memang Pramuka hanya pendidikan ekstrakurikuler di sekolah. Tapi ini masukan bagus, akan kita bicarakan di pusat,” kata perwira tinggi TNI AU, berpangkat jenderal bintang tiga di pundak ini.
Di luar itu, Eris yang saat itu memaparkan materi pentingnya bela Negara. Mengatakan bahwa, sikap bela Negara harus selalu tumbuh di masyarakat, utamanya kalangan remaja. Termasuk mereka yang tergabung dalam Pramuka, baik itu Saka Bahari, Bayangkari, Wana Bakti dan lainnya.
‘Prinsip bela Negara itu sebenarnya ada di tr satya dan dasa dharma Pramuka. Sebagai kode etik moral Pramuka, kalau semuannya diikuti maka bukan mustahil menjadi manusia sempurna. Jangan dihapal, tapi dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Eris.
Eris juga sempat bercerita, tentang pertemuan Presiden Soekarno dengan Presiden Yugoslavia, Josef Tito. Dalam sebuah kunjungan ke negara super militer itu, Soekarno pernah melontarkan pertanyaan. “Tito, apa yang membuat negaramu bersatu dan bisa abadi?,” kata Eris menirukan perkataan Seoekarno yang sedang bertanya.
Lantas, Tito menjawab. “Kekuatan bersenjata, negara yang militernya kuat akan terus bersatu dan tangguh,”.
Rupanya Soekarno punya pandangan berbeda, ketika ditanya balik apa yang membuat Indonesia bersatu dari Sabang sampai ke Merauke. Soekarno menjawab dengana tegas. “Yang mengikat bangsa negara saya adalah dengan ideologi, Pancasila,” tegas Soekarno.
Falasaf negara Indonesia hingga kini masih terpercaya kesaktiannya. “Coba lihat sekarang, Yugoslavia menjadi negara yang terpecah-pecah. Ada Montengro, Slovenia, Kroasia, Bosnia Herzegovina dan lainnya. Sementara Indonesia masih tetap bersatu, inilah peran penting kita, termasuk Pramuka dalam melestarikan prinsip yang ditanamkan Founding Father kita,” ungkap Eris.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada 5 unsur utama dalam prinsip bela negara. Pertama adalah cinta tanah air, dengan selalu waspada dan gigih menjaga lingkungan dari segala ancaman dan gangguan.
Kemudia kedua, sadar berbangsa dan bernegara. Menunjukan sikap persatuan dan kesatuan di lingkungan gerakan Pramuka, selalu mengutamakan kepentingan masyarakat daripada pribadi.
“Ketiga adalah yakin pada Pancasila, harus yakin kesaktiannya sebagai fasilitas dan ideologi negara,” ungkap pria yang menjawab wakil ketua Kwartir Nasional Pramuka ini.
Keempar, adalah rela berkorban demi bangsa dan negara. Yakni rela berbakti tanpa pamrih dengan penuh sadar dan ikhlas dan tanggungjawa, selalu siap secara mental dan fisik. “Bisa direalisasikan dalam berdisiplin di rumah, sekolah dan masyrakat. Panya jiwa ulet, kerja keras dan percaya diri,” paparnya.
Unsur kelima atau yang terakhir adalah cinta tanah air. Dia memberi contoh, dulu saat Indonesia Krisis 1998 banyak insinyur PT DI perusahaan pesawat yang di PHK dan pindah kerja ke luar negeri seperti Boeing, Airbush dan lainnya. Tapi setelah mereka dengar Indonesia, melalui PT DI sedang membuat pesawat pesawat tempur. Tercatat sudah ada 11 orang yang pulang ke Indonesia.
“Mereka pulang untuk membantu negaranya, di dunia tidak lebih 10 negara yang memroduksi pesawat tempur. Padahal gaji mereka lebih besar, tapi ya itu tadi karena mereka cinta tanah air,” pungkas Eris.
Dalam dialog ini, turut hadir Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim Mabes TNI AL, Laksamana Pertama Kingkin Suroso, Ketua Kwarda Pramuka Kaltim Zainal Hatta, Wali Kota Rizal Effendi, Ketua DPRD Andi Burhanuddin Solong, Danlanal Kolonel I Gusti Kompiang Aribawa, Dandim Letkol Mustofa, Danlanud Letkol Riva Yanto dan sejumlah muspida lainnya
Pramuka menjadi salah satu asset untuk tetap mempertahankan kedaulatan Negara. Mengapa tidak, dari Pramuka semua angggotanya diajarkan untuk cinta tanah air dengan merealisasikan tri satya dan dasa dharma. Ke depan, Pramuka harus lebih baik seiring semakin tingginya persaingan dan besarnya ancaman.
MOMEN ini jarang terjadi. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemenhan ) RI, Marsekal Madya TNI Eris Herryanto, SIP MA berdialog langsung dengan ratusan Pramuka,peserta Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Nasional 2011.
Dialog yang berlangsung di Gedung Bioskop Banua Patra, Selasa (3/1), cukup menarik perhatian. Berbagai pertanyaan kritis dilontarkan, bahkan terkadang sempat membuat peserta, tamu dan undangan tertawa hanyut dalam suasana keakraban.
“Pak (Sekjen Kemenhan, Red) Negara kita ini lagi sakit, Negara kita lagi goyang. Tapi kami semua yakin, kalau semua melaksanakn tri satya dan dasa dharma dengan baik. Insya Allah Negara kita jadi sehat kembali,” tutur Yakub, Pramuka Saka Bahari asal Bone, Sulawesi Selatan.
Pernyataan “Negara lagi sakit” sontak membuat semua tertawa, tapi lebih dari itu membuat semua pejabat Negara dan daerah yang hadir tercengang. Ya, ini bentuk keprihatinan seorang remaja terhadap Negara yang tidak selesai-selesai didera masalah. Khususnya korupsi.
“Lihat itu Gayus, kasus Century dan banyak lagi. Kalau bapak-bapak bilang Pramuka ini penting, kenapa Pramuka tidak jadikan pendidikan formal saja sekalian,” tanya Yakub lagi.
Mendengar pertanyaan itu, Marsekal Madya Eris Herryanto hanya bisa menjawab secara normatif dan politis. “Undang-Undang Pramuka ada, selama ini memang Pramuka hanya pendidikan ekstrakurikuler di sekolah. Tapi ini masukan bagus, akan kita bicarakan di pusat,” kata perwira tinggi TNI AU, berpangkat jenderal bintang tiga di pundak ini.
Di luar itu, Eris yang saat itu memaparkan materi pentingnya bela Negara. Mengatakan bahwa, sikap bela Negara harus selalu tumbuh di masyarakat, utamanya kalangan remaja. Termasuk mereka yang tergabung dalam Pramuka, baik itu Saka Bahari, Bayangkari, Wana Bakti dan lainnya.
‘Prinsip bela Negara itu sebenarnya ada di tr satya dan dasa dharma Pramuka. Sebagai kode etik moral Pramuka, kalau semuannya diikuti maka bukan mustahil menjadi manusia sempurna. Jangan dihapal, tapi dilakukan dalam kehidupan sehari-hari,” kata Eris.
Eris juga sempat bercerita, tentang pertemuan Presiden Soekarno dengan Presiden Yugoslavia, Josef Tito. Dalam sebuah kunjungan ke negara super militer itu, Soekarno pernah melontarkan pertanyaan. “Tito, apa yang membuat negaramu bersatu dan bisa abadi?,” kata Eris menirukan perkataan Seoekarno yang sedang bertanya.
Lantas, Tito menjawab. “Kekuatan bersenjata, negara yang militernya kuat akan terus bersatu dan tangguh,”.
Rupanya Soekarno punya pandangan berbeda, ketika ditanya balik apa yang membuat Indonesia bersatu dari Sabang sampai ke Merauke. Soekarno menjawab dengana tegas. “Yang mengikat bangsa negara saya adalah dengan ideologi, Pancasila,” tegas Soekarno.
Falasaf negara Indonesia hingga kini masih terpercaya kesaktiannya. “Coba lihat sekarang, Yugoslavia menjadi negara yang terpecah-pecah. Ada Montengro, Slovenia, Kroasia, Bosnia Herzegovina dan lainnya. Sementara Indonesia masih tetap bersatu, inilah peran penting kita, termasuk Pramuka dalam melestarikan prinsip yang ditanamkan Founding Father kita,” ungkap Eris.
Lebih lanjut ia menjelaskan, ada 5 unsur utama dalam prinsip bela negara. Pertama adalah cinta tanah air, dengan selalu waspada dan gigih menjaga lingkungan dari segala ancaman dan gangguan.
Kemudia kedua, sadar berbangsa dan bernegara. Menunjukan sikap persatuan dan kesatuan di lingkungan gerakan Pramuka, selalu mengutamakan kepentingan masyarakat daripada pribadi.
“Ketiga adalah yakin pada Pancasila, harus yakin kesaktiannya sebagai fasilitas dan ideologi negara,” ungkap pria yang menjawab wakil ketua Kwartir Nasional Pramuka ini.
Keempar, adalah rela berkorban demi bangsa dan negara. Yakni rela berbakti tanpa pamrih dengan penuh sadar dan ikhlas dan tanggungjawa, selalu siap secara mental dan fisik. “Bisa direalisasikan dalam berdisiplin di rumah, sekolah dan masyrakat. Panya jiwa ulet, kerja keras dan percaya diri,” paparnya.
Unsur kelima atau yang terakhir adalah cinta tanah air. Dia memberi contoh, dulu saat Indonesia Krisis 1998 banyak insinyur PT DI perusahaan pesawat yang di PHK dan pindah kerja ke luar negeri seperti Boeing, Airbush dan lainnya. Tapi setelah mereka dengar Indonesia, melalui PT DI sedang membuat pesawat pesawat tempur. Tercatat sudah ada 11 orang yang pulang ke Indonesia.
“Mereka pulang untuk membantu negaranya, di dunia tidak lebih 10 negara yang memroduksi pesawat tempur. Padahal gaji mereka lebih besar, tapi ya itu tadi karena mereka cinta tanah air,” pungkas Eris.
Dalam dialog ini, turut hadir Kepala Dinas Pembinaan Potensi Maritim Mabes TNI AL, Laksamana Pertama Kingkin Suroso, Ketua Kwarda Pramuka Kaltim Zainal Hatta, Wali Kota Rizal Effendi, Ketua DPRD Andi Burhanuddin Solong, Danlanal Kolonel I Gusti Kompiang Aribawa, Dandim Letkol Mustofa, Danlanud Letkol Riva Yanto dan sejumlah muspida lainnya
Rombongan Pramuka Saka Bahari disambut 3 Kepala Daerah
TANJUNG REDEB – 5 Januari 2011, Rombongan Anggota Pramuka Saka Bahari tiba di Pulau Derawan dalam lawatannya sebelum bertolak kembali menuju pulau Sebatik dalam rangka puncak peringatan hari jadinya.
Rombongan yang berlayar menggunakan kapal perang KM Soeharso tersebut berlayar dari Jakarta sejak tanggal 28 Desember dan direncanakan tiba di pulau Sebatik pada tanggal 10 Januari nanti.
Kedatangan mereka ternyata sudah ditunggu oleh beberapa kepala daerah dari berbagai Kota dan Kabupaten di Kalimantan timur seprti Bupati Berau Makmur HAPK, Walikota Bontang Adi Dharma serta Walikota Tarakan Udin Hianggio.
Anggota rombongan bahkan langsung menyambangi para pramuka di dalam kapal yang saat ini berlabuh di sekitar perairan Derawan, dengan menggunakan kapal cepat untuk kemudian dilanjutkan dengan menggunakan perahu karet sebelum sampai ke KM Soeharso.
Dalam agendanya di Pulau Derawan, selain mangadakan berbagai kegiatan seperti bersih-bersih pantai, rombongan itu juga berencana untuk melepas tukik ke lautan lepas.
TANJUNG REDEB – 5 Januari 2011, Rombongan Anggota Pramuka Saka Bahari tiba di Pulau Derawan dalam lawatannya sebelum bertolak kembali menuju pulau Sebatik dalam rangka puncak peringatan hari jadinya.
Rombongan yang berlayar menggunakan kapal perang KM Soeharso tersebut berlayar dari Jakarta sejak tanggal 28 Desember dan direncanakan tiba di pulau Sebatik pada tanggal 10 Januari nanti.
Kedatangan mereka ternyata sudah ditunggu oleh beberapa kepala daerah dari berbagai Kota dan Kabupaten di Kalimantan timur seprti Bupati Berau Makmur HAPK, Walikota Bontang Adi Dharma serta Walikota Tarakan Udin Hianggio.
Anggota rombongan bahkan langsung menyambangi para pramuka di dalam kapal yang saat ini berlabuh di sekitar perairan Derawan, dengan menggunakan kapal cepat untuk kemudian dilanjutkan dengan menggunakan perahu karet sebelum sampai ke KM Soeharso.
Dalam agendanya di Pulau Derawan, selain mangadakan berbagai kegiatan seperti bersih-bersih pantai, rombongan itu juga berencana untuk melepas tukik ke lautan lepas.
Tidak ada perbedaan ketika kita melaksanakan perkemahan didaratan pasti setiap bagi kita melakukan upacara/apel pagi. Hal tersebut juga menjadi menu setiap hari bagi peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari. Di atas KRI Dr. Soeharso para peserta yang sedang melakukan pelayaran menuju pulau Sebatik, Kaltim melaksanakan Apel Pagi. Mereka wajib mengikuti Apel pagi ini kecuali yang mengalami sakit.
Dari pengecekan anggota, mereka juga mendapatkan informasi yang sangat penting terutama pelaksanaan kegiatan pada hari tersebut. Saiko Damai melaporkan hingga dipelabuhan Balikpapan lebih kurang 700 orang dipastikan mengikuti kegiatan Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari. Jumlah tersebut akan bertambah ketika KRI Dr. Soeharso berlabuh di Pelabuhan Tarakan dan Pelabuhan Derawan menuju Sebatik
Dari pengecekan anggota, mereka juga mendapatkan informasi yang sangat penting terutama pelaksanaan kegiatan pada hari tersebut. Saiko Damai melaporkan hingga dipelabuhan Balikpapan lebih kurang 700 orang dipastikan mengikuti kegiatan Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari. Jumlah tersebut akan bertambah ketika KRI Dr. Soeharso berlabuh di Pelabuhan Tarakan dan Pelabuhan Derawan menuju Sebatik
Pramuka Akan Pecahkan Rekor Pengibaran Bendera
Balikpapan – 04 Januari 2012, Sebanyak seribu anggota Praja Muda Karana (Pramuka) dari berbagai daerah akan menciptakan rekor mengibarkan bendera Merah Putih di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur, 10 Januari mendatang. Mereka akan mengibarkan bendera sebesar 1.000 meter per segi di perbatasan Indonesia-Malaysia itu.
Para perwakilan Pramuka Sakabahari se-Indonesia tu dilepas dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kaltim. Mereka menumpang kapal TNI AL Dokter Soeharso menuju Tarakan dan Nunukan. Kapal perang itu juga akan bergerak di sekitar wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, termasuk kawasan Pulau Karang Uanarang.
Menurut Pimpinan Pusat Pramuka Sakabahari Kingkin Suroso, kegiatan itu merupakan bentuk penciptaan karakter bangsa yang masih belum terkontaminasi dunia politik. Mereka diajak melakukan berbagai kegiatan di daerah-daerah yang dikunjungi, seperti
mengenal dunia kebaharian dan melihat langsung kondisi saudara-saudara sebangsa di perbatasan.
Setelah dikibarkan, bendera raksasa itu akan diserahkan kepada Kwarda Pramuka Papua, untuk dikibarkan pada upacara serupa di provinsi itu.
Sumber Berita : http://berita.liputan6.com/ Imron Rosyadi — bersama Didik Siswanto, Pramuka Sman Balung, Amier Cihuy, Ida Chue Apollo dan Fauzan Kloroplas.
Balikpapan – 04 Januari 2012, Sebanyak seribu anggota Praja Muda Karana (Pramuka) dari berbagai daerah akan menciptakan rekor mengibarkan bendera Merah Putih di Pulau Sebatik, Kalimantan Timur, 10 Januari mendatang. Mereka akan mengibarkan bendera sebesar 1.000 meter per segi di perbatasan Indonesia-Malaysia itu.
Para perwakilan Pramuka Sakabahari se-Indonesia tu dilepas dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan, Kaltim. Mereka menumpang kapal TNI AL Dokter Soeharso menuju Tarakan dan Nunukan. Kapal perang itu juga akan bergerak di sekitar wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, termasuk kawasan Pulau Karang Uanarang.
Menurut Pimpinan Pusat Pramuka Sakabahari Kingkin Suroso, kegiatan itu merupakan bentuk penciptaan karakter bangsa yang masih belum terkontaminasi dunia politik. Mereka diajak melakukan berbagai kegiatan di daerah-daerah yang dikunjungi, seperti
mengenal dunia kebaharian dan melihat langsung kondisi saudara-saudara sebangsa di perbatasan.
Setelah dikibarkan, bendera raksasa itu akan diserahkan kepada Kwarda Pramuka Papua, untuk dikibarkan pada upacara serupa di provinsi itu.
Sumber Berita : http://berita.liputan6.com/ Imron Rosyadi — bersama Didik Siswanto, Pramuka Sman Balung, Amier Cihuy, Ida Chue Apollo dan Fauzan Kloroplas.
BALIKPAPAN- Rombongan Pramuka Kwartir Nasional (Kwarnas) Jakarta dan sejumlah kwartir daerah (kawarda), khususnya Pramuka Saka Bahari akan berkunjung ke Balikpapan. Rombongan yang datang menggunakan KRI dr Soeharso milik TNI AL dijadwalkan merapat di dermaga Pelabuhan Semayang, pada Selasa (3/1) pagi ini.
“Rencananya jam 06.00 pagi sudah di Semayang. Sebelumnya mereka berangkat dari Jakarta, tiba di Makassar sejak tanggal 28 Desember 2011. Kemudian besok pagi ini mampir ke sini ngambil rombongan Kwarda Kaltim,” ujar Kabag Humas Pemkot, Aji Muhammad Sofyan.
Selain rombongan Kwarnas Jakarta, mereka yang datang berasal Makassar dan Surabaya. Rencananya, mereka tidak menginap di Balikpapan. Tetapi sore ini langsung bertolak lagi menuju Nunukan. Mengikuti kegiatan perkemahan Saka Bahari di Pulau Sebatik, pertasan RI dan Malaysia.
“Sebelumnya menuju ke Derawan baru kemudian ke Tarakan. Selanjutnya pergi lagi ke Nunukan tempat pelaksanaan perkemahannya,” kata Sofyan, menghubungi Balikpapan Pos, tadi malam.
Setibanya di Balikpapan, digelar upacara penyambutan di dermaga. Kemudian, rombongan juga akan melakukan kirap keliling kota. Rombongan mengambil star di halaman balaikota.
“Nanti setelah ada penyambutan di dermaga, juga ada kirap. Nanti Pak Wali Kota yang melepas kirap di depan kantor wali kota,” kata Kapten Sriadi, panitia dari Lanal Balikpapan.
Kembali Kabag Humas Sofyan, menyebutkan bahwa Wali Kota Rizal Effendi akan memberikan sambutan. Juga ada pengarahan dari Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro di Banua Parta Pertamina. Menhan juga akan didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Farid Wadjdy.
“Rombongannya nanti sekitar seribuan, karena dari Jakarta sudah ada 800 peserta, belum dari Makassar, Surabaya dan Kaltim yang nunggu di Balikpapan,” terangnya.
Usai mendapat pengarahan dari Menhan, rombongan akan disertakan dalam penanaman pohon untuk mendukung program Kaltim Green. Penanaman pohon akan dilaksanakan di dua lokasi, yakni di kawasan Karang Joang dan Prapatan.
“Jadi di Balikpapan bukan singgah sementara saja, tetapi banyak kegiatan yang dilakukan, setelah penghijauan juga ada olahraga bersama. Setelah itu baru mereka bersiap untuk berangkat lagi menuju Derawan,” tuturnya.
Usai mengikuti perkemahan nasional saka bahari di Nunukan, rombongan Kaltim akan tiba kembali di Balikpapan pada Sabtu (7/1) mendatang. “Tanggal 7 baru pulang kembali ke Balikpapan, turunkan rombongan Kaltim, baru lanjut lagi pelayaran ke Makassar dan terakhir kembali ke Jakarta,” pungkas Sofyan.
“Rencananya jam 06.00 pagi sudah di Semayang. Sebelumnya mereka berangkat dari Jakarta, tiba di Makassar sejak tanggal 28 Desember 2011. Kemudian besok pagi ini mampir ke sini ngambil rombongan Kwarda Kaltim,” ujar Kabag Humas Pemkot, Aji Muhammad Sofyan.
Selain rombongan Kwarnas Jakarta, mereka yang datang berasal Makassar dan Surabaya. Rencananya, mereka tidak menginap di Balikpapan. Tetapi sore ini langsung bertolak lagi menuju Nunukan. Mengikuti kegiatan perkemahan Saka Bahari di Pulau Sebatik, pertasan RI dan Malaysia.
“Sebelumnya menuju ke Derawan baru kemudian ke Tarakan. Selanjutnya pergi lagi ke Nunukan tempat pelaksanaan perkemahannya,” kata Sofyan, menghubungi Balikpapan Pos, tadi malam.
Setibanya di Balikpapan, digelar upacara penyambutan di dermaga. Kemudian, rombongan juga akan melakukan kirap keliling kota. Rombongan mengambil star di halaman balaikota.
“Nanti setelah ada penyambutan di dermaga, juga ada kirap. Nanti Pak Wali Kota yang melepas kirap di depan kantor wali kota,” kata Kapten Sriadi, panitia dari Lanal Balikpapan.
Kembali Kabag Humas Sofyan, menyebutkan bahwa Wali Kota Rizal Effendi akan memberikan sambutan. Juga ada pengarahan dari Menteri Pertahanan (Menhan) RI Purnomo Yusgiantoro di Banua Parta Pertamina. Menhan juga akan didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Farid Wadjdy.
“Rombongannya nanti sekitar seribuan, karena dari Jakarta sudah ada 800 peserta, belum dari Makassar, Surabaya dan Kaltim yang nunggu di Balikpapan,” terangnya.
Usai mendapat pengarahan dari Menhan, rombongan akan disertakan dalam penanaman pohon untuk mendukung program Kaltim Green. Penanaman pohon akan dilaksanakan di dua lokasi, yakni di kawasan Karang Joang dan Prapatan.
“Jadi di Balikpapan bukan singgah sementara saja, tetapi banyak kegiatan yang dilakukan, setelah penghijauan juga ada olahraga bersama. Setelah itu baru mereka bersiap untuk berangkat lagi menuju Derawan,” tuturnya.
Usai mengikuti perkemahan nasional saka bahari di Nunukan, rombongan Kaltim akan tiba kembali di Balikpapan pada Sabtu (7/1) mendatang. “Tanggal 7 baru pulang kembali ke Balikpapan, turunkan rombongan Kaltim, baru lanjut lagi pelayaran ke Makassar dan terakhir kembali ke Jakarta,” pungkas Sofyan.
Peserta Pertinas SAKA BAHARI ikut mendukung gerakan penanaman 1 milyar pohon.