Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Kwartir Cabang 11.34 Kota Pekalongan

Diery Jamnas ke 9 tahun 2011


 Kegiatan Nasional




  
Senyuman khas anggota Gerakan Pramuka yang ramah menyambut kedatangan Tim Humas Kwarnas yang sore itu (6/7) berkunjung ke beberapa tenda peserta. Aktivitas remaja yang mencirikan Pramuka jelas sekali tergambar. Saat mengantri di (Mandi,Cuci dan Kakus) MCK.  Mengantri mendapatkan bahan natura untuk peserta masak di tenda, anjangsana dengan tetangga tenda sampai seru-seruan berlomba di lapangan keluran setiap sorenya.

Termasuk aktivitas menyisir dan menjalin rambut di teras tenda. membersihkan tenda  Ada juga yang sudah rapi dengan seragam kontingennya dan duduk sambil menyapa teman yang melintas dan mempersilakan mampir mencicipi makanan khas daerahnya.

Seperti Penggalang Putri dari Kwarcab Kota Pekalongan,  yang menata tas didalam tendanya dengan rapi. Begitu juga peserta Putranya yang menata botol-botol air mineral yang digunakan sebagai dirigen pengangkut air dan tak lupa membersihkan lingkungan sekitar tenda,

Kwarda Papua yang posisi tendanya persis berada di depan tenda kami, tampak ramai dengan lagu-lagu khas daerahnya, hingga siapa saja pasti tertarik singgah dan mendengarkan aksi mereka, karena di depan tenda mereka pajang semua benda seni khas Papua, seperti lukisan kayu, tas noken, tifa dan juga koteka. Siapa saja pasti mau berfoto bersama di depan gapura tenda mereka yang khas. seakan tak mau ketinggalan mereka para pandu dari Singapura dan Malaysia yang sangat bersahabat menyapa, berkenalan hingga bertukar cendera mata

Lelah, seperti di Kawrcab Kota Pekalongan, laksana dipadang pasir yang merindukan oase, sungguh sangat melelahkan hanya untuk mencari sumber air kita harus berhalan berkilo-kilo.
tampaknya panitia pelaksana kewalahan masalah Air, padahal hal ini sangat fital dalam kehidupan, terutama berkemah, mirisnya gara-gara krisis air yang mewabah, toilet-toilet yang disediakan menjadi sangat kotor, penuh dengan kotoran manusia, baunya saja sangat menyengat sampai ke tenda-tenda.
Pemukiman Bumi Perkemahan menjadi lahan penyakit, belum lagi masalah wabah nyamuk malaria yang mengancam, ditambah kotornya lingkungan yang kering kesulitan air, hal ini setidaknya bisa jadi koreksi mendalam dalam merencanakan sarpras di setiap even Daerah, Nasional maupun Internasional.
Untuk mencegah penyakit yang hendak mampir yang penting isi amunisi yang teratur, karena hidup tanpa logistik akan semakin tidak logis
Hiburan, sangat penting bagi mereka yang jenuh akan masalah-masalah sehai-hari di buper, panitia menyediakan panggung expo, sekali lagi tempatnya jauh nian mungkin ada 7 kilo jarak perjalanan menuju kesana.

Pramuka memang selalu riang dan gembira, tercermin dari muka-muka kusut mereka yang meregangkan bibirnya berceloteh dengan teman-teman se Indonesia,


Bersama teman menikmati indahnya pulau ini begitu menyenangkan, sungguh kenangan tak terlupakan.

Im memoriam :
Terbit ataupun terbenam Matahari itu, takkan terasa tanpa kehadiran kalian di hidupku





Takkan ada lagi sepi menyelimuti,



ketika aku haus, engkau yang tawarkan air kehidupan,


saat ku merasa lapar, tak segan kau beri aku suapan pengenyang,


bila ku lelah, punggungmu pun kau berikan,
tak banyak yang bisa ku balas meski dengan syair


karena ku bukanlah seorang penyair, aku hanya pengamen kecil
yang menyanyikan lagu-lagu besar,


tahukah kamu aku tak lagi butuh pengawal, yang hanya sekedar mendampingiku
saat ku ingin buang air,


kadang tak pernah kau sadari bahwa aku kini telah berubah
kuat dan siap bertempur, berbalik menjagamu, negeri ini....................


bernyanyilah engkau nana nan anana nanan.............













Jambore Nasional 2011: Sumbangan Pramuka untuk Membentuk Karakter Orang Muda



Kegiatan Nasional


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) (kiri) didampingi Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono. 

Kayu Agung – Sebanyak 17.000 pramuka penggalang mengikuti aneka kegiatan di Bumi Perkemahan Dana Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. “Selama ini saya ajak teman-teman di sekolah menjadi anggota pramuka agar tidak ikut-ikutan menggunakan narkoba,” kata Tarsisius J Wihage, peserta dari Kwartir Cabang Bogen Digul, Kwartir Daerah Papua kemarin, usai mengikuti kegiatan diskusi bahaya narkoba.

Tarsisius menjelaskan tidak semua daerah di Papua dipenuhi pengguna narkoba. Masih banyak, katanya, remaja dan pemuda yang baik. Siswa kelas tiga SMP ini mengaku aktivitasnya di pramuka makin menguatkan kepercayaan diri, kemandirian dan memperbanyak teman. Pendapat Tarsisius dibenarkan peserta Jambore Nasional lain yang diikuti penggalang (pramuka berusia 11-15 tahun) dari seluruh Tanah Air.

Arnoldus Douw dari Kwartir Cabang Dogiyai, Nabire, Papua mengaku mendapat 50 teman selama tiga hari di lokasi Jambore yang berlangsung 2-9 Juli 2011. Arnoldus yang menjadi Sekretaris Regu Cenderawasih ini, bercita-cita masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri untuk menjadi Camat. “Seleksi mengikuti Jamnas ini sangat berat, tapi saya menikmati,” kata Angkin Anindita, peserta dari Jawa Tengah. Dia senang mendapat teman dan keterampilan baru.

Memang, Jambore yang dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Sabtu lalu, menyajikan 57 mata kegiatan. “Kami ajak adik-adik memahami isu-isu terkini,” kata Ketua Kwartir Daerah Pramuka Sumatera Selatan Abdul Shobur selaku Ketua Panitia Pelaksana Jambore Nasional.

Dia menyebut kegiatan go green – global development village seperti diskusi tentang bahaya narkoba, praktik daur ulang sampah, diskusi pemanasan global dan perubahan iklim. Termasuk pengenalan energi terbarukan seperti biogas, bioetanol, energi surya, mikrohidro dan penjernihan air. Kegiatan lain adalah teknologi dan industri, scouting skill, petualangan dan wisata.

“Jadikan Gerakan Pramuka sebagai pelindung kaum muda dari ancaman aksi kekerasan, radikalisme, terorisme dan penyalahgunaan narkoba,” kata Presiden Yudhoyono ketika membuka Jambore Nasional. Untuk itu, Presiden meminta para menteri, pemerintah daerah, dunia usaha dan semua pihak membantu kegiatan pramuka di kwartir dan gugus depan, baik yang berbasis di sekolah maupun di kompleks perumahan.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar memaparkan fokus revitalisasi di gugus depan (Gudep) yang berjumlah 270.000 buah. Ada 6 kegiatan pokok yang sedang dan akan terus dilaksanakan untuk pembenahan Gudep. Pertama, memantapkan organisasi Gudep melalui proses akreditasi. Kedua, meningkatkan kompetensi pembina melalui proses sertifikasi. Ketiga, melengkapkan fasilitas pendidikan melalui program bantuan Gugusdepan Kit.

Keempat untuk Gudep berbasis Sekolah, menggalang keterlibatan pelbagai pihak terkait melalui pemberdayaan Komite Sekolah. Kelima, membantu penyediaan biaya operasional Gudep melalui proses pengintegrasian dengan dana BOS. “Keenam memperbaharui kurikulum dan metoda pendidikan, melalui proses penyesuaian dengan pelbagai perkembangan mutakhir,” kata Azrul.

Menurut Azrul, Jamnas 2011 di Ogan Komering Ilir ini juga diikuti 80 pramuka dari Malaysia dan Singapura. Mereka berbaur dengan adik-adik pramuka Indonesia yang berbeda etnis, agama, daerah dan kelas sosial.Mereka mempraktikkan arti kemandirian, gotong royong, kejujuran dan

berlatih keterampilan. Mereka juga hidup di perkemahan dengan kondisi air yang minim, panas dan kesulitan MCK. “Sikap toleransi dan persaudaraan yang menjadi pijakan bagi multikulturalisme diharapkan meresap di kalangan peserta,” katanya. (Untung W)


Pembukaan Jambore Nasional IX 2011


Kegiatan Nasional


Presiden SBY Membuka Jambore Nasional IX Tahun 2011 di OKI-Sumatera Selatan

OGAN KOMERING ILIR – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, Sabtu (2/7) membuka Jambore Nasional 2011 di Bumi Perkemahan Danau Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Selama sepekan 17.000 pramuka penggalang (usia 11-15 tahun) mengikuti 57 mata kegiatan jambore yang bertema ‘Bersatu Teguh Menuju Indonesia Gemilang’.

Selain penggalang utusan 495 kwartir cabang (kabupaten/kota) di Tanah Air, Jambore Nasional ini juga diikuti 200 anggota pramuka yang berasal dari negara sahabat seperti Persekutuan Pengakap Malaysia, Pengakap Brunai Darusalam dan Boy of Scout Singapura. Sekitar 3.000 anggota pramuka dewasa berperan sebagai panitia, pimpinan dan dokter kontingen serta pembina pendamping.

Selama satu minggu, adik-adik pramuka yang berbeda etnis, agama, daerah dan kelas sosial itu hidup bersama di tenda. Mereka mempraktikkan arti kemandirian, gotong royong, kejujuran dan berlatih keterampilan. “Sikap toleransi dan persaudaraan yang menjadi pijakan bagi multikulturalisme diharapkan meresap di kalangan peserta,” kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar.

Jambore dan lomba tingkat merupakan salah satu kegiatan bagi pramuka golongan penggalang di tingkat kwartir. Selama di gugus depan (Gudep) mereka berlatih menerapkan nilai-nilai yang ada pada Dasa Darma dan menambah keterampilan untuk menjadi bekal hidup (life skill). Sumbangan Gerakan Pramuka, kata Azrul, adalah membentuk karakter generasi muda. Korupsi dan krisis moral yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini karena lemahnya karakter atau watak. Azrul berharap pemerintah, dunia usaha dan semua pihak membantu kegiatan pramuka demi Indonesia yang lebih baik.

“Kami ajak adik-adik memahami isu-isu terkini,” kata Ketua Kwartir Daerah Pramuka Sumatera Selatan Abdul Shobur selaku Ketua Panitia Pelaksana Jambore Nasional. Dia menyebut kegiatan go green – global development village seperti diskusi tentang bahaya narkoba, praktik daur ulang sampah, diskusi pemanasan global dan perubahan iklim. Termasuk pengenalan energi terbarukan seperti biogas, bioetanol, energi surya, mikrohidro dan penjernihan air.

Menurut Shobur, peserta Jambore Nasional 2011 akan mengikuti tiga kelompok kegiatan yaitu perkemahan, kegiatan rotasi, dan kegiatan non-rotasi. Kegiatan perkemahan meliputi keagamaan, olahraga, upacara dan apel pasukan, permainan persaudaraan, forum Penggalang, anjangsana, kunjungan pameran dan games (quiz). Kegiatan rotasi meliputi teknologi dan industri, scouting skill, adventure chalellenge, go green – global development village, dan kegiatan wisata.

Sedangkan kegiatan non rotasi meliputi pendidikan dan seni budaya, dan kegiatan khusus antara lain pemecahan Rekor Muri, kegiatan Pramuka Luar Biasa dan Pramuka Luar Negeri. Kegiatan Jamnas yang dikemas dalam bentuk ‘pesta kreatif, edukatif dan rekreatif’ ini akan dilaksanakan sebagian besar (75%) di dalam perkemahan, dan hanya 25% di luar perkemahan. “Tenda dan kegiatan tersebar di Danau Teluk Gelam yang indah,” kata Abdul Shobur. Rencananya kegiatan Jambore Nasional 2011 akan ditutup Wakil Presiden Boediono selaku Wakil Ketua Majelis Pembimbing Nasional pada 9 Juli 2011.

Dalam laporannya kepada Presiden, Azrul Azwar menjelaskan perkembangan program Revitalisasi yang telah berjalan lima tahun dan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. ”Kegiatan kepramukaan tampak marak di seluruh tanah air,” katanya. Pelbagai kegiatan pembenahan organisasi telah banyak dilakukan. Dampaknya, di seluruh Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang yang tersebar diseluruh Indonesia, mulai aktif kembali melaksanakan pelbagai kegiatan kepramukaan.

Azrul juga memaparkan fokus revitalisasi di gugus depan (Gudep). Menurutnya, pembenahan Gudep sedang giat dilakukan. Ada 6 kegiatan pokok yang sedang dan akan terus dilaksanakan untuk pembenahan tersebut. Pertama, memantapkan organisasi Gudep melalui proses akreditasi. Kedua, meningkatkan kompetensi pembina melalui proses sertifikasi. Ketiga, melengkapkan fasilitas pendidikan melalui program bantuan Gugusdepan Kit.

Keempat untuk Gudep berbasis Sekolah, menggalang keterlibatan pelbagai pihak terkait melalui pemberdayaan Komite Sekolah. Kelima, membantu penyediaan biaya operasional Gudep melalui proses pengintegrasian dengan dana BOS. Keenam memperbaharui kurikulum dan metoda pendidikan, melalui proses penyesuaian dengan pelbagai perkembangan mutakhir.

Azrul berharap, secara bertahap tetapi pasti Gudep, yang merupakan ujung tombak Gerakan Pramuka dapat aktif kembali menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Diharapkan dalam tiga tahun kedepan pendidikan kepramukaan yang telah diperbaharui tersebut dapat diselenggarakan oleh seluruh Gugusdepan yang tercatat sebanyak 270.000 buah di Indonesia.

Ogan Komring Ilir, 2 Juli 2011

JOTA Nasional Ke-70, JOTI Nasional Ke-28 dan Partisipasi Pada 54th World JOTA dan 15th World JOTI

Kegiatan Nasional

Kak Kodrat Pramudho, selaku Waka Bidang Humas dan Informatika melakukan Komunikasi Perdana dengan Kwarda Jambi menggunakan Fasilitas Skype

Kegiatan Jambore On The Air (JOTA) Nasional Ke-70 dan Jamboree On The Internet (JOTI) Nasional Ke-28 dan Partisipasi dalam 54th International Jamboree On The Air (JOTA) dan 15th International Jamboree On The Internet (JOTI) dibuka secara resmi oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi RI, dalam hal ini diwakilkan oleh Kak Agung Wijayadi Sutrisno, S.Ip, MM, Irjen Kementrian Komunikasi dan Informasi.


JOTA-JOTI adalah sebuah kegiatan rutin yang dilaksanakan setahun dua kali yaitu Jamboree On The Air/ Internet Asia Pasific Regional dan Jamboree On The Air/ Internet International. JOTA-JOTI merupakan sebuah pertemuan anggota Pramuka seluruh Indonesia di Udara melalui internet dan melalui radio amatir. Kegiatan JOTA-JOTI kali ini mengambil tema “Peace, Enviroment,and Natural Disaster”.


Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi satu rutinitas belaka, namun diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada anggota Pramuka untuk mempererat hubungan keluarga dan melangkah kaki bersama-sama menuju perubahan yang lebih baik dengan membentuk cara berfikir yang berwawasan nasional dalam membangun Indonesia baru dan mengutamakan kepentingan kehindupan nasional, ungkap “Kak Agung”.


Semoga Semangat kepramukaan di Indonesia tetap bertahan sepanjang masa dan bagi generasi muda Anggota Pramuka yang akan menentukan eksistensi bangsa di masa-masa yang akan datang dapat membangun perkembangan dalam pemanfaatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan memperkecil kesenjangan digital seperti yang terjadi pada masyarakat kita saat ini.


Peserta JOTA-JOTI tahun 2011 mengudang 25 gugusdepan, 1 (satu) gugusdepan mengirimkan 5 putra dan 5 putri sehingga keseluruhan peserta sebanyak 250 orang. Kegiatan ini berlangsung selama 3 (tiga) hari dari tanggal 14-16 Oktober 2011 di stasiun Induk Kwartir Nasional Gerakan Pramuka di Gedung Pusdiklatnas Gerakan Pramuka, Cibubur. (haerudin)


Sumber: Humas-Kwarnas

Materi KMD



1.    Gerakan Pramuka merupakan kependekan Gerakan Kepanduan Praja Muda Karana.
2. Gerakan Pramuka didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 238 tahun 1961 pada tanggal 20 Mei 1961, sebagai kelanjutan dan pembaharuan Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia dan disempurnakan menjadi Undang-Undang pada tahun 2010.
3.    Tujuan Gerakan Pramuka Nasional mendidik dan membina kaum muda Indonesia dengan tujuan agar mereka menjadi :
*        Manusia berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur, yang :
ü  Beriman dan ber-taqwa kepada Tuhan YME, kuat mental, dan tinggi moral.
ü  Tinggi kecerdasan dan mutu keterampilan
ü  Kuat dan sehat jasmaninya.
*      Warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan, baik lokal, nasional, maupun internasional (pasal 4 AD Gerakan Pramuka).
4.    Tugas Pokok Gerakan Pramuka ialah menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik, yang sanggup bertanggung jawab dan mampu membina serta mengisi kemerdekaan (Pasal 5 AD Gerakan Pramuka).
5.    Sifat Gerakan Pramuka :
*     Gerakan Pramuka adalah Gerakan Kepanduan Indonesia
*     Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan yang keanggotaannya bersifat sukarela, tidak membedakan suku, ras, golongan dan agama.
*     Gerakan Pramuka bukan organisasi kekuatan sosial politik, bukan bagian dari salah satu organisasi kuatan sosial politik dan tidak menjalankan kegiatan politik praktis.
*     Gerakan Pramuka ikut serta membantu masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di bidang pendidikan khususnya pendidikan di luar sekolah dan di luar keluarga.
*     Gerakan Pramuka menjamin kemerdekaan tiap-tiap anggotanya memeluk agama dan kepercayaan masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-masing (pasal 7 AD Gerakan Pramuka).
6.    Gerakan Pramuka dalam mencapai tujuan melakukan usaha :
*     Menanamkan dan menumbuhkan budi pekerti luhur dengan cara memantapkan mental, moral, fisik, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman melalui kegiatan :
ü  keagamaan, untuk meningkatkan iman dan ketakwaan kepada Tuhan YME, menurut agamanya masing-masing.
ü  kerukunan hidup beragama antar umat seagama dan antar pemeluk agama yang satu dengan pemeluk agama yang lain.
ü  penghayatan dan pengamalan Pancasila untuk memantapkan jiwa Pancasila dan mempertebal kesadaran sebagai warga negara yang bertanggung jawab terhadap kehidupan dan masa depan bangsa dan negara.
ü  kepedulian terhadap sesama hidup dan alam seisinya.
ü  pembinaan dan pengembangan minat terhadap kemajuan teknologi dengan keimanan dan ketaqwaan.
*     Memupuk dan mengembangkan rasa cinta dan setia kepada tanah air dan bangsa
*     Memupuk dan mengembangkan persatuan dan kebangsaan.
*     Memupuk dan mengembangkan persaudaraan dan persahabatan baik nasional maupun internasional.
*     Menumbuhkan pada para anggota rasa percaya diri, sikap dan perilaku yang kreatif, inovatif, rasa bertanggung jawab dan disiplin.
*     Menumbuh kembangkan jiwa dan sikap kewirausahaan.
*     Memupuk dan mengembangkan kepemimpinan.
*     Membina, kemandirian dan sikap otonom, keterampilan dan hasta karya (pasal 8 AD Gerakan Pramuka).

ETK Kota Pekalongan


Kegiatan Daerah, Kegiatan Nasional

Dalam rangka memperingati HUT Gerakan Pramuka, Estafet Tunas Kelapa Tahun 2011 diselenggarakan secara besar-besaran.

Di hari jadinya yang ke-50 tahun, Gerakan Pramuka selangkah lebih maju dengan modal Undang-Undang Baru tentang Gerakan Pramuka yang terlahir tahun 2010 yang lalu, Pramuka semakin dewasa menapaki masa depan bangsa.
Melanjutkan perjalanan Estafet Tunas Kelapa yang diserahkan dari Kwartir Cabang Pekalongan (Kab. Pekalongan), pada tanggal 3 Oktober 2011, Kwarcab Kota Pekalongan bertugas meneruskan estafet hingga ke Kwarcab Batang.

Bertepatan dengan acara kunjungan Ibu Negara ke Kota Batik, maka rute perjalanan dialihkan ke jalur selatan, 4 (empat) Pos yang dipersiapkan mewakili 4 Kwaran (Kwaran Barat, Kwaran Utara, Kwaran Timur, dan Kwaran Selatan), masing-masing Pos menempati
  MAN 02 Pekalongan,
  SMK Syafi`i Akrom,
  SDN 01 Kuripan Lor,
  dan SMA Negeri 04 Pekalongan
  yang kemudian akan disampaikan ke-  
     Kecamatan Warungasem (tempat serah terima ke Kwarcab Batang).

ETK Kab. Pekalongan


Kegiatan Nasional
Penyambutan Estafet Tunas Kelapa (ETK) Kabupaten Pekalongan

Estafet Tunas Kelapa (ETK) Kwarda 11 Jawa Tengah melewati Kabupaten Pekalongan pada Sabtu (1/10) dan Minggu (2/10). Kwartir Cabang 11.26 Pekalongan menerima ETK dari Kwarcab. Pemalang. Kegiatan ETK dilaksanakan dengan jalan kaki secara berkesinambungan dari etape ke etape berikutnya. Etape I yakni melalui rute PG. Sragi – SMP N 1 Sragi yang berjarak sekitar 1,3 KM. Upacara serah terima estafet tunas kelapa digelar di Halaman Pabrik Gula (PG) Sragi, Sabtu (1/10), pukul 16.00. Berlaku sebagai Pembina Upacara yakni Bupati Pekalongan Drs. H. A. Antono, MSi selaku Ketua Mabicab.

Setelah upacara di halaman PG Sragi, diselenggarakan Upacara Penyemayaman I ETK di SMPN 1 Sragi, pukul 16.46. Bupati H. A. Antono, MSi kembali menjadi Pembina Upacara. ETK diberangkatkan dari SMPN 1 Sragi menuju etape berikutnya pada Minggu (2/10) pukul 08.00. Sekda Ir. Susiyanto, MM, selaku Ketua Harian Mabicab Pekalongan menjadi Pembina pada Upacara Pemberangkatan Estafet Tunas Kelapa sekaligus memberangkatkan pasukan menuju etape berikutnya.

Ketua Panitia ETK, Drs. Tri Budi Hartono melaporkan pada Pembina Upacara, pasukan pembawa tunas kelapa dan pembawa obor dan pasukan inti lainnya yang berjumlah 61 orang melalui Etape III Gebangkerep – Kedungjaran, Etape IV Ketitanglor – TMP Bojong, dan etape selanjutnya yakni TMP Bojong – Gejlig, Gejlik – Kulu, dan terakhir Kulu – Sanggar Pramuka Karanganyar. Di Sanggar Pramuka Karanganyar digelar Upacara Penyemayaman II (finish) pada Minggu (2/10) pukul 16.00.

ETK disemarakkan Pasukan Pendukung yang terdiri atas Penggalang serta Penegak sekolah di wilayah Kecamatan Sragi dan pasukan drumband serta Pasukan Penggembira yang terdiri atas Pasukan Penggalang sejumlah SD di wilayah Kecamatan Sragi.

Untuk lebih menyemarakkan ETK, di tempat penyemayaman Kwartir Cabang digelar kegiatan antara lain pemutaran Film Fasilitasi BPPKB dan Film Laskar Pelangi di halaman SMKN Sragi pada Sabtu (1/9) pukul 20.00 – 23.00 dan pada waktu yang sama, digelar Ajang Kreatifitas Pelajar di Halaman SMPN 1 Sragi serta pasar tiban di sekitar sekolah tersebut.(lei/humas setda).






Siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6 SDIT Insan Mulia sebanyak 87 siswa, pada hari Ahad 2 Oktober 2011 berbaris di tepi jalan perbatasan Kecamatan Kajen dan Karanganyar. Siswa-siswi SDIT tersebut berbaris dengan siswa-siswi dari SD dan SMP lainya dari Kecamatan Kajen. Ustz Etik Susilaningsih, S.Pd. selaku koordinator lapangan memandu jalannya kegiatan agar lancar dan tertib sampai selesai.

Siswa berbaris menggunakan seragam Pramuka dengan membawa Bendera Merah Putih dan Bendera Tunas Kelapa. Bendera ini mereka buat sendiri menggunakan kertas dan mewarnainya dengan Crayon atau pensil warna. Para Guru mendampingi siswa agar tertib dan aman dari kendaraan yang lalu lalang.

Menurut Kepala SDIT Insan Mulia, M Rosyid Ridho, S.Pt, acara ini bertujuan mengingatkan kepada para siswa untuk lebih bersungguh-sungguh dalam belajar, karena siswa itu seorang pelajar, dan pelajar itu adalah Tunas Bangsa. Sebagai Tunas Bangsa yang juga merupakan anggota pramuka harus mampu memaknai kehidupannya dan belajar dari tunas kelapa yang bisa hidup di mana saja dan bisa memberikan manfaat kepada orang yang ada di sekililingnya. (Faroh Arina Zulfa, S.Pd)

Contoh Proposal Bantuan Dana Pramuka


PROPOSAL
PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA
DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA
KWARTIR …………………………………….


I.                   DASAR PEMIKIRAN
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa agar menjadi generasi yang lebih baik serta sanggup dan bertanggung jawab dalam mengisi kemerdekaan.
Kepramukaan merupakan proses pendidikan luar sekolah dan di luar keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang sasaran akhirnya adalah pembentukan watak. Untuk itu, kepramukaan diselenggarakan dalam berbagai bentuk kegiatan yang mengandung pendidikan yang disesuaikan dengan titik berat pembinaan dan perkembangan kejiwaan masing-masing golongan Pramuka.
Dewan Kerja merupakan Salah satu wadah dalam rangka mengembangkan Kegiatan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.yang dititik beratkan pada pengabdian masyarakat. Namun dalam melaksanakan tugasnya Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega …………….  sering kali mendapat kendala pada sarana dan prasarana yang kurang memadai. Baik disarana administrasi maupun kesekretariatannya.
Menyadari hal tersebut, DK……………….. perlu mengadakan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana Administrasi dan Kesekretariatan guna memperlancar tugas dan tanggungjawab sebagai Dewan Kerja. Dalam proposal ini kami mengharapkan bantuan dari berbagai pihak dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

II.                DASAR PENYELENGGARAAN
1.      Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka
2.      Keputusan Kwarnas No. 214 tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
3.      Rapat Pimpinan Dewan Kerja ……………. tanggal ……………………...

III.             MAKSUD DAN TUJUAN
1.      Untuk menunjang kinerja …………………. dalam rangka meningkatkan kalitas gerakan Pramuka Penegak dan Pandega pada khususnya dan  Pramuka pada umumnya.
2.      Pemenuhan kebutuhan administrasi dan kesekretariatan Dewan Kerja …………………
3.      Peningkatan mutu dan kualitas Dewan Kerja di wilayah ………………..

IV.             PENYELENGGARAAN
1.      Nama Kegiatan
“Pengadaan Sarana dan Prasarana Dewan Keraja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega ……………………”

2.      Waktu
Pengadaan Sarana dan Prasarana Dewan Keraja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega …………………… Insya Allah akan kami laksanakan mulai bulan ……….. 20….


3.      Tempat
Kegiatan ini di fokuskan pada Ruang ………………………… dan Sanggar Bakti Pramuka Kwartir ..................................

V.                PANITIA
Panitia pada kegitan ini adalah Dewan kerja Pramuka Penegak Pramuka Pandega ………………  Periode 20… / 20…. dengan susunan pengurus sebagai berikut :

Jabatan
Nama
Keterangan
1. Ketua


2. Wakil Ketua


3. Sekretaris I


4. Sekretaris II


5. Bendahara


6. Ka.Bid. Kajian   Kepramukaan


7. Anggota


8. Anggota


9. Ka.Bid. Kegiatan Kepramukaan


10.Anggota


11.Anggota


12.Ka.Bid. Pengabdian Masyarakat


13.Anggota


14.Anggota


15.Ka.Bid. Evaluasi & Pengembangan


16.Anggota


17.Anggota



VI.             RENCANA ANGGARAN BIAYA

No
Nama Barang
Jml Brg
Speifikasi
Harga Satuan
Jumlah
1.
Komputer
1 Unit
Pentium 4
Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000
2.
Printer
1 Buah
Canon
Rp.    760.000
Rp.    760.000
3.
Papan Admin
2 lembar
Whiteboard
Rp.      75.000
Rp.    150.000
4.
Kertas
2 rim
Sidu
Rp.      35.000
Rp.      70.000
5.
Spidol
5 Buah
Snowman
Rp.        4.000
Rp.      20.000
Jumlah

Rp. 3.000.000


VII.          PENUTUP
Demikian Proposal Kegiatan ini kami ajukan, dengan harapan mendapatkan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak dan semoga Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega …………………..  senantiasa dalam lindungan Allah SWT. Amin.



DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA
……………………………………….

Ketua,
Sekretaris,
Bendahara,




(………………………)




(…………………………)




(………………………..)